Jumat, 12 Oktober 2012

Dengan hormat,
Berdasarkan pegumuman yang menyebutkan bahwa madani school membutuhkan tenaga guru bidang studi Akuntansi, maka dengan ini saya:
 
Nama : Heryanti, Spd
Tempat dan tanggal lahir: Semarang, 12 Januari 1980
Alamat: Jl. Pandega No. 12B, Kalisari, Semarang Barat
Pendidikan terakhir: Fakultas Ilmu Akuntansi, Universitas Negeri Semarang
 
Bermaksud melamar untuk menjadi guru bidang studi Akuntansi di SMK Permata Hati.
Pengalaman kerja yang saya miliki sbelumnya adalah sebagai tenaga pengajar di lembaga bimbingan belajar XXX di Yogya serta pernah selama 2 tahun mengajar di SMU Sentra Ilmu di Palembang untuk mata pelajaran Akuntansi.
 
Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan:
* Ijasah dan transkip nilai terakhir
* Daftar riwayat hidup
* Foto copy KTP
* Foto copy Surat Pengalaman Kerja
* Pas foto terbaru ukuran 3x4 sebanyak 2 lembar
 
Besar harapan saya untuk bisa bergabung di SMK Permata Hati sebagai guru bidang studi Akuntansi.
Demikian surat lamaran ini saya buat, atas perhatian dari Bapak Kepala Sekolah SMK Permata Hati, saya ucapkan banyak terima kasih.
 
Hormat saya,
 
 
Heryanti, Spd

surat lamaran

Jakarta,  21 Mei 2019
Kepada Yth,
Kepala Sekolah SMA Nusantara
Jln. Basuki Rahmat No. 33 Jakarta
Telp: (021) 111111

Dengan hormat,
Menindaklanjuti iklan yang saya baca di berita harian Metro edisi 20 Mei 2019 terkait dengan diperlukannya tenaga pengajar baru untuk bidang studi Ekonomi, maka bersama ini saya:

Nama : NUNUN ALIA, Spd
Tempat/Tgl. Lahir : Jakarta, 20 Juni 1985
Alamat : Jln. Cendana No. 77 Jakarta Selatan
Pendidikan terakhir: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI)

Bermaksud untuk mengajukan diri sebagai tenaga pengajar di SMA Nusantara sebagai guru bidang studi Ekonomi.

Bersama dengan ini saya lampirkan beberapa dokumen pendukung sebagai bahan pertimbangan Bapak.

- Ijazah / transkip nilai terakhir
- Biodata diri
- Foto copy KTP
- Foto copy Surat Pengalaman Mengajar
- Pas foto berukuran 3x4 dua lembar

Demikian surat pengajuan ini saya buat. Sudi kiranya Bapak mempertimbangkan permohonan saya dengan sebijak-bijaknya. Atas perhatian dan kerjasamanya saya sampaikan terimaksih.

Hormat saya,


NUNUN ALIA, Spd

Minggu, 07 Oktober 2012

moneter

Kebijakan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter (bank sentral) dalam bentuk pengendalian agregat moneter (seperti uang beredar, uang primer, atau kredit perbankan) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Perkembangan perekonomian yang diinginkan dicerminkan oleh stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, dan kesempatan kerja yang tersedia.
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement“, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan (tindakan stabilisasi). Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil.
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan kestabilan harga. Untuk mencapai tujuan tersebut Bank Sentral atau Otoritas Moneter berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali, tercapai kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang.Kebijakan moneter dilakukan antara lain dengan salah satu namun tidak terbatas pada instrumen sebagai berikut yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.
Tujuan Kebijakan Moneter
v  Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian.
v  Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga.
v  Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi.
v  Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal.
v  Menjaga kestabilan Ekonomi
Artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
v  Menjaga kestabilan Harga
Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar.
v  Meningkatkan kesempatan kerja
Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat.
v  Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat
Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
Jenis-jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter ketat (tight money policy) untuk mengurangi/membatasi jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi.
Kebijakan moneter longgar (easy money policy) untuk menambah jumlah uang beredar. Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami resesi atau depresi.
Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan :
Kesempatan Kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan produksi. Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja. Hal ini berarti akan terjadinya peningkatan kesempatan kerja dan kesehjateraan karyawan.
Kestabilan harga
Apabila kestablian harga tercapai maka akan menimbulkan kepercyaan di masyarakat. Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan sama dengan harga yang akan masa depan.
Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional yang seimbang menunjukkan stabilisasi ekonomi di suatu Negara. Agar neraca pembayaran internasional seimbang, maka pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang edar
Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang edar. Disebut juga dengan kebijakan uang ketat (tight money policy)
Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain :
Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin menambah jumlah uang beredar, pemerintah akan membeli surat berharga pemerintah. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar berkurang, maka pemerintah akan menjual surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah duit yang beredar dengan memainkan tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio.
Himbauan Moral (Moral Persuasion) Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
Kredit selektif
Politik bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar dengan cara memperketat pemberian kredit
Politik sanering
Ini dilakukan bila sudah terjadi hiper inflasi, ini pernah dilakukan BI pada tanggal 13 Desember 1965 yang melakukan pemotongan uang dari Rp.1.000 menjadi Rp.1
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk melakukan kebijakan moneter melalui penetapan sasaran-sasaran moneter (seperti uang beredar atau suku bunga) dengan tujuan utama menjaga sasaran laju inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Secara operasional, pengendalian sasaran-sasaran moneter tersebut menggunakan instrumen-instrumen, antara lain operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing, penetapan tingkat diskonto, penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan. Bank Indonesia juga dapat melakukan cara-cara pengendalian moneter berdasarkan Prinsip Syariah.
Arti Definisi / Pengertian Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Rankuman :
Kebijakan moneter adalah kebijakan dari otoritas moneter dalam bentuk pengendalian agregat moneter untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan Moneter terbagi menjadi 2 yaitu : Kebijakan moneter ketat dan Kebijakan moneter longgar. Kebijakan moneter bertujuan untuk mencapai stablisasi ekonomi yang dapat diukur dengan : Kesempatan Kerja, Kestabilan harga, Neraca Pembayaran Internasional. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : Operasi Pasar Terbuka, Fasilitas Diskonto, Rasio Cadangan Wajib, Himbauan Moral, Kredit selektif, Politik sanering.
Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah, kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Kebijakan Anggaran terbagi menjadi 3, yaitu : Anggaran Defisit, Anggaran Surplus, Anggaran Berimbang.

Rabu, 27 Juni 2012

PEGERTIAN VISI DAN MISI


KATA PEGANTAR

Puji sukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunianya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul “VISI DAN MISI”
Penulisan makalah ini merupakan salah satu persyaratan untuk dapat mengikuti proses kegiatan perkuliahan di kelas sekaligus sebagai tugas bagi penulis untuk menambah ilmu pengetahuan penulis sendiri dan pembaca makalah ini.
Kemudian penulis tidak lupa mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini terutama kedua orang tua penulis sendiri yang telah memfasilitasi semua keperluan penulis dalam pembuatan karya ilmiah ini sehingga penulis mampu menyelesaikan karya imiah ini.













BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar belakang
Visi merupakan sesuatu yang didambakan untuk dimiliki dimasa depan (what do they want to have). Visi menggambarkan aspirasi masa depan tanpa menspesifikasi cara-cara untuk mencapainya, visi yang efektif adalah visi yang mampu membangkitkan inspirasi.
Misi adalah bentuk yang didambakan di masa depan (what do they want to be). Misi merupakan sebuah pernyataan yang menegaskan visi lewat pilihan bentuk atau garis besar jalan yang akan diambil untuk sampai pada visi yang telah lebih dulu dirumuskan.
Keduanya tidak memiliki dimensi ukur kuantitatif (persentase, besaran waktu, dll). Sebagai konsep yang ideal visi-misi ini harus diterjemahkan lagi dalam konsep yang lebih nyata dan terukur yaitu tujuan (objective). Tujuan disini adalah tujuan sebagai konsep yang jauh lebih riil.
Proses perumusan visi-misi maupun tujuan dari sebuah organisasi atau program bukanlah proses yang mudah dan tanpa perenungan. Proses ini adalah proses yang subyektif dan sangat tergantung pada iklim organisasi. Yang paling penting adalah bagaimana membangun visi-misi dan tujun melalui proses yang sedemokratis mungkin. Yang selanjutnya adalah bagaimana interaksi dari bahasan analisa SWOT, Visi dan Misi dapat merumuskan sebuah tujuan yang riil dan terukur dalam perjalanan roda organisasi.







BAB II
PEMBAHASAN
1.pengertian visi dan misi
Visi adalah sebuah kata yang berasal dari kata Inggris yang berarti pandangan dan hal ini sangat berkaitan dengan suatu rencana yang akan disusun untuk melaksanakan suatu pekerjaan yang sifatnya umum. Didalam perjalanannya kata VISI sering digunakan juga untuk hal hal yang sifatnya khusus bahkan hampir setiap kegiatan baik itu yang sifatnya kegiatan amal, kegiatan pendidikan ataupun kegiatan komersial selalu menggunakan kata VISI dalam membuat rencana atau program kerja mereka. Namun demikian kata VISI tetap pada arti yang aslinya yaitu suatu pandangan kedepan yang akan menjadi sasaran ataupun tujuan akhir dari suatu kegiatan. Jadi sebuah VISI adalah suatu pandangan yang sifatnya sangat umum tetapi mengandung suatu arti yang cukup dalam sehingga didalam membuat suatu uraian mengenai VISI harus benar benar dipikirkan artinya yang lebih filosofis tetapi terungkap dalam kata yang sederhana.
Misi mempunyai arti yang sangat berlainan dengan kata VISI karena di dalam kata misi terkandung suatu pesan kemanusiaan yang tinggi dan juga terkandung suatu aktivitas yang mengarah kepada suatu tujuan dari aktivitas tersebut dalam kaitan dengan kemanusiaan. Didalam kesehariannya kata MISI sering disatukan dengan kata VISI dan hal ini seolah olah telah menjadi suatu acuan umum bagi setiap kegiatan yang akan dilaksanakan dan sepertinya dua kata ini sudah saling dijodohkan satu sama lain, sehingga apabila hanya terdapat satu kata saja akan terasa tidak pas.
Sebenarnya hal ini terlalu diada-adakan karena tidak selalu setiap pekerjaan mengandung suatu VISI ataupun mengandung suatu MISI dan tidak selalu setiap kegiatan harus dibuat VISI ataupun MISI nya karena setiap apapun yang kita lakukan seringkali secara otomatis sudah mengandung kedua unsur tadi tanpa harus ditulis secara khusus.
Pengertian Visi secara sederhana menurut Burt Nanus sebagai gambaran masa depan suatu individu, kelompok, maupun organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif. Visi organisasi pada umumnya merupakan visi bersama (shared vision) yang berasal dari perpaduan visi-visi pribadi anggota organisasi, atau yang setidak-tidaknya merupakan visi yang disepakati oleh seluruh jajaran organisasi. Visi pribadi merupakan gambaran harapan atau cita-cita seseorang yang timbul dari perhatiannya yang mendalam terhadap sesuatu yang diyakininya baik yang mendorong tumbuhnya komitmen yang tinggi pada dirinya. Visi bagi organisasi mempunyai makna sebagai berikut:
  1. Memberi nilai tambah bagi kehidupan organisasi baik secara individu, kelompok maupun keseluruhan organisasi;
  2. Membangun komitmen diantara angkatan kerja organisasi untuk bergerak maju menuju masa depan yang lebih baik;
  3. Mengatasi ketakutan akan kegagalan usaha yang mengarah pada kemajuan dan perbaikan masa depan;
  4. Menantang setiap kemapanan dan status quo yang merugikan kelangsungan hidup organisasi.
Pengertian MISI adalah suatu pengaturan komprehensif dan singkat mengenai tujuan suatu organisasi, program ataupun sub program.
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1.      Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi
2.      Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting
3.      Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau paragraf yang menggambarkan misi perusahaan
4.      Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau fase favorit mereka.

Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:
1.      Cukup luas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2.      Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah.
3.      Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan.
4.       Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.

Kesimpulannya adalah, jika visi mengarti kulasikan keinginan suatu institusi untuk menjadi apa, maka misi menyatakan apa yang harus dilakukan oleh organisasi tersebut dalam rangka mencapai visinya tersebut. Bila visi dan misi dari suatu organisasi dapat dilaksanakan dengan baik dan sungguh-sungguh maka tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai dengan mudah dan lancer, dan tentunya hal ini memerlukan dorongan, dukungan, dan komitmen yang tinggi dari semua pihak yang berkepentingan dalam suatu organisasi terutama organisasi publik.

2.pentingnya  visi dan misi

VISI merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Begitu pula dengan MISI.Pada dasarnya MISI merupakan alasan mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian Visi.

4.ruang ligkup visi dan misi

  Visi

Menjadi suatu lembaga pendidikan Agribisnis yang berkualitas dengan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif Tahun 2025 di Sumatera.


 Misi

1.      Menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan menanamkan nilai-nilai keislaman yang mampu menghasilkan lulusan yang berakhlak dan siap bekerja dibidang akademik ataupun profesional dalam mempelopori pengembangan usaha agribisnis.
2.      Melaksanakan dan meningkatkan penelitian yang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan pendidikan dan pengembangan agribisnis.
3.      Melaksanakan dan meningkatkan pengabdian kepada masyarakat melalui pendidikan langsung dan tak langsung berdasarkan hasil penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang agribisnis untuk kesejahteraan masyarakat.
4.      Mengembangkan sumberdaya manusia berkualitas melalui peningkatan kemampuan bisnis dan kewirausahaan serta memasyarakatkan konsep dan teknologi agribisnis.



Tujuan

1.      Menghasilkan sarjana pertanian yang mempunyai kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta iman dan taqwa untuk pengembangan bidang pembangunan pertanian dan agribisnis.
2.      Menghasilkan sarjana pertanian yang berjiwa wirausaha dan mampu berkompetisi baik di dunia akademis maupun profesional di pasar kerja regional maupun nasional di bidang pembangunan pertanian umumnya dan pengembangan agribisnis khususnya.



Sasaran dan Strategi Pencapaiannya

Sasaran dan strategi pencapaian yang dilakukan selama 8 semester adalah :
1.      Meningkatnya kualitas proses belajar mengajar secara berkesinambungan yang berbasis pada moral dan etika (melalui Pendidikan Perilaku, Kewirausahaan, Agama, Perilaku Organisasi dlsb).
2.      Menghasilkan lulusan yang berkualitas, mandiri dan kreatif serta mempunyai wawasan yang luas dan global melalui mata kuliah Manajemen SDM, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Kewirausahaan, Bahasa Inggris, Ekonomi Internasional, Manajemen Keuangan Internasional dlsb.
3.      Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan akademik melalui laboratorium pendidikan perilaku, bahasa, komputer, akuntansi, statistika dan perpustakaan yang menunjang.
4.      Mengembangkan, menyempurnakan dan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan praktis, sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan masyarakat melalui magang mahasiswa.
5.      Meningkatkan kualitas penelitian dosen dan mahasiswa melalui peningkatan anggaran penelitian dari internal dan eksternal.
6.      Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan, penyuluhan dan pembinaan. 


BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian dari seorang individu, oraganisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan ‘want to be’ dari seorang individu, organisasi atau perusahaan.Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi suatu individu, organisasi atau perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti :
1. Imaginable (dapat di bayangkan).
2. Desirable (menarik).
3. Feasible (dapat dicapai).
4. Focused (jelas).
5. Flexible (aspiratif dan responsive terhadap perubahan lingkungan).
6. Communicable (mudah dipahami).
Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai :
1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran organisasi atau perusahaan.
2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya.
3. Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan.
Misi sangatlah berbeda dengan visi. Misi adalah proses atau pernyataan yang harus dikerjakan oleh individu, organisasi atau perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi. Jadi secara garis besarnya visi dengan misi walaupun sangat berbeda arti namun mempunyai hubungan yang sangatlah erat.Tidak mungkin ada visi apabila misi nya tidak ada.Dan begitu pula dengan misi tidak aka nada kalau visinya tidak ada. Misi juga memberikan arah dan batasan dalam proses pencapaian visi tersebut.




Kegiatan Pasca Panen Tanaman Sawo


Kegiatan Pasca Panen Tanaman Sawo
PENGUMPULAN

Setelah semua buah yang sudah tua dipanen, kemudian dilakukan pengumpulan buah-buah tersebut. Kumpulkan buah-buah tersebut dalam suatu wadah atau tempat, setelah semua terkumpul, kemudian dilakukan pencucian untuk menghilangkan kulit yang kasar atau kulit gabusnya.

PENYORTIRAN DAN PENGGOLONGAN

Penyortiran dan penggolongan buah sawo hasil panen dilakukan untuk memisahkan buah yang baik dari yang jelek dan memisahkan buah yang berukuran sama. Untuk buah yang sudah sangat rusak, sebaiknya dibuang, tetapi buah yang rusak sedikit dapat dipisahkan untuk dijual ketempat yang dekat dengan harga murah.

PENYIMPANAN

Buah sawo yang sudah diberi perlakuan (pencucian dan pengasapan) mempunyai kulit yang sangat tipis sehingga mudah rusak dan tidak tahan lama dalam penyimpanannya. Ada beberapa cara penyimpanan agar buah lebih tahan lama, salah satunya dengan mengatur temperatur ruang penyimpanan.

Buah sawo yang masak bila disimpan dalam temperatur ruang hanya tahan 2 hari sampai 3 hari, tetapi bila dalam ruangan yang mempunyai temperatur 0 derajat C, buah sawo tetap dalam keadaan baik selama 12 hari sampai 14 hari. Kelembaban (nisbi) yang dibutuhkan dalam ruang penyimpanan adalah 85-90%. Buah sawo yang yang belum masak akan tahan disimpan selama 17 hari dalam ruangan yang bertemperatur 15 derajat C.

PENGEMASAN DAN PENGANGKUTAN

1) Pengemasan
Pengemasan buah-buahan di Indonesia, masih menggunakan keranjang bambu. Bentuk dan kapasitasnya bervariasi, biasanya kapasitas kemasan antara 40 kg sampai 100 kg. Dalam pengemasan buah digunakan bahan-bahan pembantu, misalnya daun kering, daun pisang, merang, dan kertas koran.

2) Pengangkutan
Umumnya, petani penghasil buah di Indonesia mengangkut hasil panennya dengan kreativitas sendiri. Pengangkutan hasil ini dalam volume kecil, yaitu dari ladang ke tempat penampungan, pembeli, atau ke pusat-pusat pengumpul sehingga pemasaran tahap pertama dapat berlangsung.

PENGASAPAN DAN PEMERAMAN

Pengasapan dan pemeraman dilakukan agar buah cepat masak dan empuk. Tata laksana pengasapan dan pemeraman adalah sebagai berikut:

1) Buat lubang pada tanah berbentuk segi empat. Ukuran lubang disesuaikan dengan jumlah buah sawo.
2) Hamparkan dan gamal (Glyricidae) atau daun pisang di bagian dasar dan semua sisi lubang.
3) Masukkan buah sawo secara teratur ke dalam lubang, kemudian tutup dengan daun gamal atau daun pisang.
4) Masukkan potongan bambu gelondongan untuk menghembuskan asap ke dalam lubang.
5) Timbun lubang tanah hingga cukup tebal.
6) Bakar dedaunan kering, lalu asapnya diarahkan ke dalam lubang melalui potongan bambu.
7) Tutup atau ambil gelondongan bambu.
8) Biarkan buah sawo diperam selama sehari semalam.